Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Teladan Itu Tidak Mesti Datang Dari Orang Tua

website
Terkadang pikiran kita terpaku bahwa yang paling tua yang paling benar.
Namun pada kenyataannya bisa jadi tidak. Kenapa bisa jadi tidak karena bisa jadi ia. Memang orang tua banyak sekali jadi contoh karena sudah mengalami pahit asamnya hidup ini.

Lalu mengapa teladan tidak mesti dari orang tua. Mari kita melihat kesekeliling kita.
Saatnya belajar dari lingkungan.
Sering kita lihat anak kecil umur 4 tahun membuang sampah pada tempatnya karena ia baru diajari gurunya di sekolah sedangkan orang yang sudah tua beralasan sudah lupa pelajaran sekolah sehingga buang sampah dimana saja.
Dalam hal ini siapa yang harus menjadi teladan.
Saya pikir anak kecil itulah yang harus di tiru.

Kita bisa perhatikan banyak sekali onak kecil yang sekolah sun tangan saat mau berangkat, sun tangan katika datang, sekaligus ucapkan salam saat berangkat dan pulang.
Nah kita yang sudah brewokan apakah selalu seperti itu. Apakah kita swami pada istri yang di tinggal dirumah saat mau brangkat kerja selalu ucap salam atau Istri pada swami yang baru datang atau mau berangkat kerja mengucapkan salam.

Sudah saatnya kita yang brewokan ini istrospeksi. Malu dengan anak kecil yang selalu seperti itu setiap hari. Ketika datang ke kelas ucapkan salam  pada gurunya, pulang dari sekolah ucap salam pada gurunya.

Sudah saatnya kita praktekan di rumah. Kita tiru anak - anak yang polos itu setidaknya dalam mengucap salam dan kebiasaan buang sampah pada tempatnya.

Mudah - mudahan hal baik tersebut sudah menjadi kebiasaan kita tidak hanya di tempat sekolah atau tempat pengajian saja tapi jadi pola hidup kita. Buang sampah pada tempatnya dan ucapkan salam.


Sumber gambar :
https://catatanbujangan.files.wordpress.com/2011/12/tus0amqk.jpg

7 comments for "Teladan Itu Tidak Mesti Datang Dari Orang Tua"

  1. sekarang yang tua bisa menasehati tapi tidak bisa kasih contoh, malahan anak kecil yang masih polos selalu ber etika sesuai dengan yang di ajarkan orang tua

    ReplyDelete
  2. yaa emang bener, tidak selamanya yang tua itu benar, pasti ada salahnya juga :-bd

    ReplyDelete
  3. Zaman sekarang mah, yang tua-tua udah nggak mempedulikan hal-hal yang disiplin ya Mang,. Pada masa bodo,

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya...kadang yang tua juga lupa kalau mereka harus mengajarkan, bukan tidak memperdulikan....mereka juga kadang lupa tujuan kasih sayang...bisanya hanya mencukupkan dan itu akan membuat generasi muda manja dan biasanya lupa akan lingkungan.

      Delete
    2. ia mbah kalo sudah gini teh suka lupa. suka malu saya yang masih kecil mbah

      Delete
  4. sederhana membudayakan salam itu akan membawa berkah dan kalau buang sampah pada tempatnya akan menjadikan indah dan sehat. hal mudah tapi banyak disepelekan orang, dan kaibatnya sangat fatal...seperti kali ciliwung yang terus hancur karena sampah....

    ReplyDelete
    Replies
    1. nah itu kalo contoh menyepelkan hal kecil. hadiahnya lumayan pas hujan pasti banjir.

      Delete