Penilaian yang Selalu Membuat Galau
Dalam ngaji mang adul kali ini ingin menyimak masalah penilaian yang mungkin bikin galau, bikin gundah gulana.
Pada dasarnya manusia itu memiliki sifat dan karakter tersendiri yang unik bagaikan sidik jari unik yang katanya tidak ada yang sama.
Hingga dengan keunikannnya itu manusia yang satu dan yang lainnya akan memiliki kemampuan yang berbeda.
Ada yang jago main bulutangkis, ada yang jago masak, ada yang jago bikin blog, ada yang jago karate, ada yang jago jualan dll.
Tentu manusia juga memiliki keterbatassan tidak bisa mengusai semuanya dengan dengan ahli. Mungkin hanya beberapa bidang saja yang bisa dikatakan sebagai ahlinya.
Mungkin seorang bloger ahli dalam blog bisa juga dia ahli dalam bulutangkis tapi belum tentu ahli jika dia menyangkul di kebu.
Bekitupun petani mungkin dia ahli dalam mengurus kebun nya tapi bisa jadi dia tidak bisa memberika resep buat berobat seorang pasien.
Begitupun dokter sudah pasti ahli dalam mendiagnosis berbagai penyakit tapi bisa kewalahn jika dia dimintai untuk mengaduk semen dengan cangkul.
Itulah manusia dengan segala keuinikannya dan berbagai keahliannya serta kekurangannya.
Kita harus sadar bahwa kita ada kekurangan begitu juga sudah pasti kita di anugrahi kelebihan.
Masalah kemudian timbul ketika ada orang yang menilai dan mungkin bisa mebandingakan dengan orang lain.
Wah sipulan jago masak kamumah ga bisa masak ya....
Penilaian seperti ini kadang membuat galau orang tertentu tapi kadang cuek - cuek aja. Toh beda alam juga. Yang satu koki yang satu insinyur.
Teringat ketika seorang Doktor statistik dalam suatu kulianya berkata, ketika kita mebandingkan tidak bisa membandingkan yang berbeda faktor. Misalkan tidak bisa membandingkan koki dengan insinyur dalam hal membuat masakan. Tidak adil.
Koki harus dibandingkan dengan koki dan insinyur harus dibandingkan dengan insinyur.
Sehingga index prestasinya bisa terukur.
Begitu jarnya.
Yang timbul masalah adalah kita tidak pernah tau dan tidak mau tau keahlian kita itu berada dimana?
Kita selalu iri dengan kemapuan orang lain dalam bidangnya sementara kita tidak peduli dengan bidang kita sendiri. Padahal kita memiliki keahlian tertentu yang belum tentu orang lain miliki.
Dalam hidup terkadang kita lebih banyak bisa menyebutkan kekurangan kita ketimbang menyebutkan keahlian kita. Itulah kesalahn fatal kita.
Padahal ketika kita mampu mengetahui keahlian kita tidak akan pernah galau menyikapi penilaian orang lain. Karena kita sadar keahlian kita berbeda.
Dengan menyadari keahlian kita makan setidaknya akan didapat beberapa ini :
1. Kan lebih Mudah. Mudah mengembangkan diri
2. Akan PD. Kena kita tau keahlian kita. PD aja lagi
3. Jadi diri sendiri. Jadi diri sendiri untuk lebih baik.
4. Mudah bersyukur
5. Akan mengahrgai orang lain.
Nah seperti itulah supaya tidak galau dengan penilaian orang, kenali dulu kemampuan kita di mana dan fokus pada keahlian kita.
Tapi kita harus ingat juga supaya kita tidak sombong penilaian yang sangat luhur dalam setiap keahlian manusia dimuka bumi ini adalah penilaian Sang Kholik Alloh SWT.
Selain kita fokus pada keahlian kita, kita juga harus memperhatian penialaian ini supaya tidak celaka.
Perhatikan friman Alloh ini.
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. Al Hujurat: 13)
Sebagai apapun kita, apakah sebagai seorang dokter, pejabat, pelajar, blogger, petani, ayah, istri, anak dll.
Itulah yang paling mulia di sisi Alloh. Orang Yang Paling Taqwa.
Lengkap Alloh memberikan contoh yang sempurna dalam menjalani semua ini. Menjalani kehidupan, mejalani propesi kehlian, menjalani kehidupan keluarga dan lain-lain supaya bisa memaksimalkan pungsi keahlian.
Yaitu Rosulnya Muhammad SAW.
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (al-Ahzab: 21)
Jadi ketika kita sudah tau bahwa manusia memiliki keahlian tertentu dan kita sudah sadar dengan keahlian diri sendiri dan berfokus pada keahlian tersebut kita tidak akan galau.
Ingat juga bahwa yang paling mulia dalam majalani semua itu adalah orang yang taqwa.
Bagaimana cara menjalaninya supanya seimbang tepat bercontohlah pada Rosululloh Muhammad SAW.
Jika semua itu sudah tepat kegalauan tidak ada lagi.
Sekian Semoga bermanfaat.
Referensi :
http://www.muhammadnoer.com/menemukan-kekuatan-diri-anda/
http://rumaysho.com/tafsir-al-quran/yang-paling-mulia-yang-paling-bertakwa-2029.html
http://www.penerbitakbar.com/syiar/tazkiyatun-nafs/138-meneladani-rasulullah-salallahu-alaihi-wa-sallam
Pada dasarnya manusia itu memiliki sifat dan karakter tersendiri yang unik bagaikan sidik jari unik yang katanya tidak ada yang sama.
Hingga dengan keunikannnya itu manusia yang satu dan yang lainnya akan memiliki kemampuan yang berbeda.
Ada yang jago main bulutangkis, ada yang jago masak, ada yang jago bikin blog, ada yang jago karate, ada yang jago jualan dll.
Tentu manusia juga memiliki keterbatassan tidak bisa mengusai semuanya dengan dengan ahli. Mungkin hanya beberapa bidang saja yang bisa dikatakan sebagai ahlinya.
Mungkin seorang bloger ahli dalam blog bisa juga dia ahli dalam bulutangkis tapi belum tentu ahli jika dia menyangkul di kebu.
Bekitupun petani mungkin dia ahli dalam mengurus kebun nya tapi bisa jadi dia tidak bisa memberika resep buat berobat seorang pasien.
Begitupun dokter sudah pasti ahli dalam mendiagnosis berbagai penyakit tapi bisa kewalahn jika dia dimintai untuk mengaduk semen dengan cangkul.
Itulah manusia dengan segala keuinikannya dan berbagai keahliannya serta kekurangannya.
Kita harus sadar bahwa kita ada kekurangan begitu juga sudah pasti kita di anugrahi kelebihan.
Masalah kemudian timbul ketika ada orang yang menilai dan mungkin bisa mebandingakan dengan orang lain.
Wah sipulan jago masak kamumah ga bisa masak ya....
Penilaian seperti ini kadang membuat galau orang tertentu tapi kadang cuek - cuek aja. Toh beda alam juga. Yang satu koki yang satu insinyur.
Teringat ketika seorang Doktor statistik dalam suatu kulianya berkata, ketika kita mebandingkan tidak bisa membandingkan yang berbeda faktor. Misalkan tidak bisa membandingkan koki dengan insinyur dalam hal membuat masakan. Tidak adil.
Koki harus dibandingkan dengan koki dan insinyur harus dibandingkan dengan insinyur.
Sehingga index prestasinya bisa terukur.
Begitu jarnya.
Yang timbul masalah adalah kita tidak pernah tau dan tidak mau tau keahlian kita itu berada dimana?
Kita selalu iri dengan kemapuan orang lain dalam bidangnya sementara kita tidak peduli dengan bidang kita sendiri. Padahal kita memiliki keahlian tertentu yang belum tentu orang lain miliki.
Dalam hidup terkadang kita lebih banyak bisa menyebutkan kekurangan kita ketimbang menyebutkan keahlian kita. Itulah kesalahn fatal kita.
Padahal ketika kita mampu mengetahui keahlian kita tidak akan pernah galau menyikapi penilaian orang lain. Karena kita sadar keahlian kita berbeda.
Dengan menyadari keahlian kita makan setidaknya akan didapat beberapa ini :
1. Kan lebih Mudah. Mudah mengembangkan diri
2. Akan PD. Kena kita tau keahlian kita. PD aja lagi
3. Jadi diri sendiri. Jadi diri sendiri untuk lebih baik.
4. Mudah bersyukur
5. Akan mengahrgai orang lain.
Nah seperti itulah supaya tidak galau dengan penilaian orang, kenali dulu kemampuan kita di mana dan fokus pada keahlian kita.
Tapi kita harus ingat juga supaya kita tidak sombong penilaian yang sangat luhur dalam setiap keahlian manusia dimuka bumi ini adalah penilaian Sang Kholik Alloh SWT.
Selain kita fokus pada keahlian kita, kita juga harus memperhatian penialaian ini supaya tidak celaka.
Perhatikan friman Alloh ini.
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. Al Hujurat: 13)
Sebagai apapun kita, apakah sebagai seorang dokter, pejabat, pelajar, blogger, petani, ayah, istri, anak dll.
Itulah yang paling mulia di sisi Alloh. Orang Yang Paling Taqwa.
Lengkap Alloh memberikan contoh yang sempurna dalam menjalani semua ini. Menjalani kehidupan, mejalani propesi kehlian, menjalani kehidupan keluarga dan lain-lain supaya bisa memaksimalkan pungsi keahlian.
Yaitu Rosulnya Muhammad SAW.
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (al-Ahzab: 21)
Jadi ketika kita sudah tau bahwa manusia memiliki keahlian tertentu dan kita sudah sadar dengan keahlian diri sendiri dan berfokus pada keahlian tersebut kita tidak akan galau.
Ingat juga bahwa yang paling mulia dalam majalani semua itu adalah orang yang taqwa.
Bagaimana cara menjalaninya supanya seimbang tepat bercontohlah pada Rosululloh Muhammad SAW.
Jika semua itu sudah tepat kegalauan tidak ada lagi.
Sekian Semoga bermanfaat.
Referensi :
http://www.muhammadnoer.com/menemukan-kekuatan-diri-anda/
http://rumaysho.com/tafsir-al-quran/yang-paling-mulia-yang-paling-bertakwa-2029.html
http://www.penerbitakbar.com/syiar/tazkiyatun-nafs/138-meneladani-rasulullah-salallahu-alaihi-wa-sallam
Keahlian saya apa yang Mang??
ReplyDeletemungkin keahlian saya ngstal facebook mantan *apaan ini -_-
ah kang sekaimah suka gituh pdahal ahli dlam berbagai bidang
Deletekeahlian kita memang harus dikenali biar kedepannya baik dan engga bikin galau
ReplyDeleteia kang. kita harus mengenal diri kita sendiri kang. untuk kemajuankita
DeleteBelum nemu keahlian nih mang. Ngejar gebetan aja gagal terus. Ihik ihik.
ReplyDeleteYoih! Banget tuh, suka sebel kalau dibanding2in dg yg lain.
Suka gitu kang ah. Kalo gebetanmah biarin aja dia yg ngejar
Deletekeahlian saya susah move on hihi
ReplyDeletesilahkan move on terus kang
Deletekeahlian saya apa ya
ReplyDeletekalau dulu pas masih sekolah ya cukup unggul di matematika hingga bisa bersaing sama jura kelas dan 5 peringkat teratas
tapi kalau sekarang... hmmmm ??
saya bingung
wah brarti jago lah matematikanya. sekarang juga pasti jago banget dongkang
DeleteKalau keahlian saya masi pemula ni mas, heehe jadi malu :D
ReplyDeletewah segini di bilang pemula kang. kalo jagonya lebih hebat lagi nih
Deletebener-bener ngaji tengah malem nih. menjelang sahur toplah
ReplyDeleteBetul sekali ya mas Muhammad, semakin dapet ilmu kita ya :D
Deletegpp pak. sekali kali kita ngaji tengah amalam :D
Deletesilahkan kang mudah-mudahan manfaat
Deletebidang apa yah mang? saya juga bingung sama keahlian saya apa
ReplyDeletesama kang saya juga ga tau keahlian saya apa.
Delete